Seringkali kita menunjuk sesuatu dengan berbagai sebab dan alasan. Di sana ada beberapa hal menarik yang bisa diambil pelajaran. Menunjuk sesuatu bisa berarti memilih, menginformasikan sesuatu, mengarahkan bahkan menyalahkan. Kali ini yang menjadi perhatian kami adalah tentang jari telunjuk yang menunjuk pada sebuah kesalahan atau menyalahkan apa yang ada di sekitar kita. Mari kita perhatikan posisi tangan kita ketika menunjuk sesuatu, di sana kita dapatkan satu jari (jari telunjuk) mengarah kepada objek tertentu dan ketiga jari lainnya (kelingking, manis dan tengah) cenderung mengarah kepada diri kita sendiri (berlawanan arah), sedangkan jempol dalam posisi “netral”, tidak menunjuk diri kita ataupun apa yg ditunjuk oleh jari telunjuk kita.
Apa maknanya?
Posisi jari-jari tangan kita tersebut seakan mengingatkan kita, bahwa sebesar apapun kesalahan orang lain (yang kita tunjuk/tahu), kita juga harus evaluasi diri, dengan simbol tiga jari lainnya yang justru mengarah pada diri kita. Mungkin teman kita hari ini melakukan kesalahan, namun boleh jadi beberapa saat kemudian, besok ataupun suatu saat nanti, justru kitalah yang melakukan kesalahan. Di sisi lain, jempol sebagai simbol kebaikan dan kesempurnaan, posisinya pun tidak menunjuk pada objek maupun subjek kesalahan-tidak memuji salah satu di antaranya, Di sinilah kita diingatkan oleh ke-Maha Agungan Allah SWT. yang mendesain jari-jari kita sedemikian sempurnanya, agar kita senantiasa mengambil pelajaran dari setiap kesalahan, dan senantiasa berhati-hati dalam setiap tindakan, tidak cepat puas atas kebaikan yang dilakukan dan senantiasa berusaha tuk terus melakukan perbaikan.
Semoga Bermanfaat.
Apa maknanya?
Posisi jari-jari tangan kita tersebut seakan mengingatkan kita, bahwa sebesar apapun kesalahan orang lain (yang kita tunjuk/tahu), kita juga harus evaluasi diri, dengan simbol tiga jari lainnya yang justru mengarah pada diri kita. Mungkin teman kita hari ini melakukan kesalahan, namun boleh jadi beberapa saat kemudian, besok ataupun suatu saat nanti, justru kitalah yang melakukan kesalahan. Di sisi lain, jempol sebagai simbol kebaikan dan kesempurnaan, posisinya pun tidak menunjuk pada objek maupun subjek kesalahan-tidak memuji salah satu di antaranya, Di sinilah kita diingatkan oleh ke-Maha Agungan Allah SWT. yang mendesain jari-jari kita sedemikian sempurnanya, agar kita senantiasa mengambil pelajaran dari setiap kesalahan, dan senantiasa berhati-hati dalam setiap tindakan, tidak cepat puas atas kebaikan yang dilakukan dan senantiasa berusaha tuk terus melakukan perbaikan.
Semoga Bermanfaat.